ekonomi, Peradaban, Politik.

Tantangan dan Solusi Human Development Index Indonesia


KafeKepo

Laporan terakhir yang dikeluarkan oleh UNDP (United Nation Development Program) berkenaan dengan Human Development Index (HDI) Indeks Pengembangan Manusia (IPM) bertarikh 2020. Dimana dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa nilai HDI/IPM Indonesia adalah 0,718, atau naik 0,89 dari periode sebelumnya.

Ada 4 (empat) peringkat katagori dari HDI/IPM tersebut yaitu : 1) 0.800–1.000 (sangat tinggi), 2) 0.700–0.799 (tinggi), 3) 0.555–0.699 (sedang), dan 0.350–0.554 (rendah). Sehingga Angka yang diraih Indonesia tersebut sesungguhnya masuk dalam katagori tinggi, jika mengacu kepada indikator yang ada. Akan tetapi, secara global Indonesia masih menempati peringkat 107 dunia.

Apa yang diukur dalam HDI?

Lalu sebenarnya apa yang diukur oleh HDI/IPM itu. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut.

undp

Dimana berdasarkan gambar tersebut, maka HDI/IPM sendiri sebenarnya memiliki tiga dimensi yang menjadi dasar dalam pengukuran atau perhitungannya, yaitu :

Pertama Long and healthy (Angka Harapan Hidup), diukur melalui angka harapan hidup saat kelahiran atau disebut life expectancy of birth serta angka kematian bayi dihitung dengan perbandingan per seribu penduduk atau disebut infant mortality rate. Angka harapan hidup di Indonesia 71,7 tahun.

Knowledge (Pengetahuan), diukur menggunakan dua indikator, yaitu adult literacy rate (melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas), dan the mean years of schooling (tahun rata-rata bersekolah untuk penduduk 25 tahun ke atas). Untuk harapan sekolah, di Indonesia adalah 13,6 tahun. Sedangkan rata-rata tahun sekolah adalah 8,2 tahun.

A decent standard of living (Standar Hidup Layak), diukur melalui keseimbangan kemampuan belanja atau PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita. Indonesia 11.459 USD.

Data Pembanding BPS

bps

Sementara itu, berdasarakan data dari BPS(Biro Pusat Statistik),  tanggal 21 Nopember 2021, angka HDI/IPM Indonesia adalah 72,29 (0,722), atau lebh tinggi dari HDI/IPM yang dikeluarkan oleh UNDP tahun sebelumnya. BPS menjelaskan dengan Ilustrasi bahwa :

  • Selama 2010–2021, HDI/IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,76 persen
  • Peningkatan HDI/IPM 2021 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
  • Hal ini berbeda dengan peningkatan HDI/IPM 2020 yang hanya didukung oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat dan dimensi pengetahuan, sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan. Pada 2021, dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 1,30 persen.
  • Pada dimensi pendidikan, penduduk berusia 7 tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat menjalani pendidikan formal) selama 13,08 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,10 tahun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 12,98 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,06 tahun, dari 8,48 tahun menjadi 8,54 tahun pada tahun 2021.
  • Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,57 tahun, lebih lama 0,10 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

HDI/IPM itu untuk apa?

Indeks ini dikembangkan pada tahun 1990 oleh pemenang nobel asal India, Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Universitas Yale dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Kemudian, sejak saat itu indeks ini dipakai oleh UNDP pada laporan HDI/IPM tahunannya.

Menurut Badan Pusat Statistik, HDI/IPM mempunyai beberapa keunggulan atau kelebihan dimana indikator tersebut dapat mengukur tingkat keberhasilan dalam pembangunan atau peningkatan kualitas hidup manusia selain itu HDI/IPM juga dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau negara.

Dalam konteks negara standar tersebut mengacu pada tingkat kesejahteraan hidup yang digunakan untuk mengkategorikan negara miskin (less developed country) bagi negara-negara yang memiliki HDI/IPM di bawah 0,500, negara berkembang (developing country) bagi negara-negara yang memiliki HDI/IPM 0,500-0,7999, dan negara maju (developed country) bagi negara-negara yang memiliki HDI/IPM di atas 0,7999.  Selain itu, HDI/IPM juga digunakan untuk mengukur dampak kebijakan ekonomi pada kualitas hidup dalam suatu negara. Sehingga dengan indeks HDI/IPM di atas, sebenarnya Indonesia masih masuk negara berkembang.

Sementara itu, untuk Indonesia HDI/IPM juga menjadi salah satu data strategis karena dapat mengukur kinerja pemerintah dan juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan dana alokasi umum. Dana alokasi umum merupakan sejumlah dana yang harus di alokasikan pemerintah pusat kepada setiap daerah otonom (provinsi/ kabupaten/ kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. Meskipun pada kenyataanya indikator tersebut dirasa masih kurangsesuai dengan keadaan negara di Indonesia, sehingga ukuran pembangunan manusia juga menjadi kurang akurat.

Tantangan dan Solusi

Kita patut bersyukur bahwa Indonesia memiliki HDI/IPM di angka 0,722, dimana hal ini termasuk dalam katagori tinggi. Kendati demikian secara global menempati peringkat 107 dari 189 negara. Artinya, masih banyak negara lain yang memiliki peringkat yang lebih tinggi. Dan ini juga menempatkan Indonesia, masih di dalam negera yang berkembang, dengan kriteria diatas.

Demikian halnya, sebagaimana data di  BPS, jika di breakdown dalam setiap propinsi yang di ukur HDI/IPM nya, maka kita juga mendapati ketimpangan yang nyata antar satu propinsi dengan propinsi lainnya. Meskipun ini sebuah keniscayaan, akan tetapi ini menjadi warning bahwa ada ketidakmerataan dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Dengan melihat situasi tersebut di atas, sesungguhnya Indonesia tengah menghadapi tantangan besar. Peningkatan angka harapan hidup, harapan sekolah, dan lama sekolah membutuhkan upaya yang konsisten, persisten, sinergi, dan kolaborasi seluruh elemen bangsa, tapi keempat kata tersebut merupakan barang langka bagi Indonesia.

Sehingga hal ini, sesungguhnya bisa dimulai dari Ormas-ormas Islam untuk mengukurnya sekaligus meningkatkan indikator di atas. Karena Ormas Islam ini memiliki anggota yang jelas serta manajemen yang baik, sehingga memungkinkan untuk melakukan itu semua. Jika ini bisa dilakukan, maka akan menjadi sebuah gerakan yang produktif dalam rangka memberikan kontribusi nyata dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Jangan terjebak dalam arus polarisasi masyarakat yang  kontra produktif,  yang nampaknya memang terus diproduksi dan dipelihara itu. Fokus saja dalam menegakkan Peradaban Islam. In Syaa Allah akan membawa perbaikan umat, bangsa dan jagad raya. Wallahu a’lam.

ekonomi, Krisis, Peradaban, Politik.

Hari Kebangkitan UTANG Nasional = Setiap Kepala Menaggung 32 Juta Rupiah


source liputan 6

Hari ini, kita mendapatkan berita yang mengejutkan. Menteri Keuangan Sri Mulyani, sebagaimana dilaporkan idntimes, menyampaikan di beberapa media saat Rapat Kerja denggan Badan Anggaran DPR Kamis 19/5/2022. Dia menyatakan bahwa ada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) mengalami kerugian dalam jumlah cukup besar. Hal itu tak terlepas dari lonjakan harga komoditas energi, yakni batu bara dan minyak mentah yang jadi bahan baku produksi kedua BUMN tersebut.

Untuk Pertamina dilihat dari arus kas, maka estimasi defisitnya mencapai 12,98 miliar dolar AS (Rp191,2 triliun). Defisit terjadi karena Pertamina tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) ketika harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan. Dijelaskan pula bahwa harga keekonomian saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga yang ditetapkan di pasar. Hal tersebut membuat Pertamina menanggung selisih lebar antara kedua harga tersebut. Itu semakin diperparah dengan belum adanya tambahan anggaran subsidi dan kompensasi dari pemerintah ke Pertamina.

Dalam hal ini, sebenarnya statemen tersebut diata  bisa dibantah dengan data pula. Sebab saat harga minyak mentah dunia sangat rendah, sementara harga BBM tidak diturunkan, sebenarnya disitu seharusnya Pertamina juga mengeruk keuntungan dari selisih harga yang sangat besar pula. Tetapi lagi-lagi, kalo sedang rugi tone-nya membesar, ketika untung mengecil.

Selain Pertamina, PLN juga mendapatkan kerugian diperkirakan akan mencapai Rp71,1 triliun, sebagai imbas dari belum naiknya tarif listrik di tengah lonjakan harga komoditas batu bara. Namun, angka defisit PLN tidak lebih besar jika dibandingkan dengan Pertamina Continue reading “Hari Kebangkitan UTANG Nasional = Setiap Kepala Menaggung 32 Juta Rupiah”

ekonomi, Halal, Krisis, Peradaban, Politik.

Rupiah Melemah, Ambil Kesempatan


blog emasSore ini 19/05/2022, rupiah kembali melemah. Rupiah masih belum mampu bangkit melawan dolar Amerika Serikat (AS).  Kurs tengah Bank Indonesia, menunjukkan 1USD = Rp. 14.682,00,00. Sedangkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate [JISDOR], 14,731, turun, 0,49% dari hari sebelumnya.  Hal ini memperpanjang rekor buruk, di mana sepanjang bulan Mei, rupiah belum pernah mencatat menguat. Bahkan tergolong terendah sejak Oktober 2020.

Realitas ini, terjadi setelah beberapa pekan lalu The Fed menaikkan suku bunga acuan. Ternyata kebijakan ini sebagaimana prediksi sebelumnya, berdampak langsung terhadap pelemahan rupiah ini. Hal yang sama juga diikuti oleh mata uang lain, terutama di Asia terhadap dollar Amerika.

Sebenarnya, tidak hanya rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut terpantau melemah yang dipimpin oleh won Korea Selatan yang turun 0,88 persen terhadap dolar AS. Kemudian mata uang dolar Taiwan yang turun 0,27 persen, yuan China turun 0,19 persen terhadap dolar AS. Di sisi lain, Yen Jepang terpantau justru menguat 0,27 persen, Baht Thailand menguat 0,13 persen, dan Dolar Hongkong yang naik 0,02 persen terhadap dolar AS Continue reading “Rupiah Melemah, Ambil Kesempatan”

Dakwah, ekonomi, iptek, Islam

Potret Mini Gen Z Muslim


voa-islam

Tanggal 1 Syawal 1443 H dua pekan lalu, ada sekitar sebelas anak muda teman main anak saya, silaturrahim ke rumah. Mereka usia SMP dan SMA. Saya ajak ngobrol hampir 1 jam tentang berbagai hal.  Terkait dengan hal kekinian, terutama berkenaan dengan masa depan teknologi. Saya sengaja memilih tema itu, sebab saya yakin saat silaturrahim di tempat lain, banyak di nasihati tentang sekolah, agama dlsb. Saya berusaha memasuki dunia mereka. Mesti ada terasa ada gap yang sangat jauh.

Saya dahului bercerita sekilas tentang bagaimana ilmuwan Islam dulu, mampu mengubah dunia. Dan bagaimana kontribusi nya terhadap sains modern saat ini. Sekilas dikenalkan Al Khawarizmi, Ibn Sina, Al Biruni, Al Jazari, Al Haitam dst. Dan dikaitan dengan kehadiran teknologi saat ini. Kelihatan matanya pada berbinar dan antusias. Dan ternyata nyambung. Padahal, mereka semuanya nyantri, diberbagai pesantren. Ketika saya tanya, ada 2 anak yang sudah hafal 30 juz, tetapi rata-rata mereka sudah hafal lebih dari 5 juz. Continue reading “Potret Mini Gen Z Muslim”

Dakwah, ekonomi, Entrepreneurship, Islam, Peradaban, wakaf

Hakeem Olajuwon: Pemain Basket yang Wakaf Masjid


SEATTLE – 1997: Hakeem Olajuwon #34 of the Houston Rockets goes up for a slam dunk against the Seattle Supersonics during game 4 of the Western Conference Semifinal series of the 1997 NBA Playoffs in 1997 at the Key Arena in Seattle, Washington. NOTE TO USER: User expressly acknowledges and agrees that, by downloading and or using this photograph, User is consenting to the terms and conditions of the Getty Images License Agreement. (Photo by Sam Forencich/ NBAE/ Getty Images)

Memang belum ada pernyataan resmi bahwa Islamic Dawah Center di kota Houston itu,merupakan wakaf dari Legenda Bola Basket Amerika bernama Hakeem Olajuwon. Akan tetapi jika melihat statemen nya sebagaimana dikutip dari laman resmi Islamic Dawah Center, mengarah kesana. Apalagi jika dikaitkan dengan aktifitasnya selama ini, maka semakin jelas. Berikut kutipan tersebut :

“Dengan senang hati saya menyambut Anda di tengara bersejarah ini di kota besar Houston. Pada tahun 1994, saya membeli gedung ini dengan visi mengubahnya menjadi sesuatu yang melengkapi keindahan dan keanggunannya. Hal pertama yang saya bayangkan adalah tempat yang damai di mana ibadah, pembelajaran, dan refleksi berkembang. Saya membayangkan sebuah ruang unik di mana arsitektur besar dan spiritualitas halus merangkul membawa jiwa setiap pengunjung dalam perjalanan yang indah ke dunia keseimbangan dan ketenangan. Pada tahun 2002, mimpi itu menjadi kenyataan, dan Pusat Dakwah Islam membuka pintunya untuk melayani komunitas kami. Saya berharap dapat melihat Anda di sini, dan saya berharap Anda mendapatkan kunjungan yang mencerahkan – baik untuk doa, pendidikan, atau hanya untuk sedikit inspirasi”. Terlihat jelas bahwa niat awal Olajuwon itu memang untuk memberikan fasilitas Islamic Center di kota Houston dimana dia berkarir dalam bermain bola basket profesional.

Menurut houston.culturemap.com, gedung  ini dibangun oleh  Gubernur Texas Ross Sterling sebagai  Houston National Bank pada tahun 1928. Ini mereupakan salah satu Federal Reserve Bank. Damana bangunan ini merupakan salah satu dari empat bank yang dibangun di sudut jalan Main dan Franklin di pusat kota Houston; hanya tiga dari bangunan ini yang berdiri saat ini. Sterling sendiri adalah pendiri dan presiden dari Humble Oil and Refining Company, yang akhirnya menjadi Exxon Mobile. Dari tahun 1933 sampai 1946, dia menjadi presiden Sterling Oil and Refining Company dan ketua dari Houston National Bank Continue reading “Hakeem Olajuwon: Pemain Basket yang Wakaf Masjid”