“Kegagalan itu hanya milik si penakut nan pecundang, keberhasilan itu milik sang pemberani nan petarung” (renungan akhir tahun)
Menjadi entrepreneur adalah sebuah perjuangan. Banyak cerita jatuh-bangun, yang mewarnai kehidupannya. Hampir dipastikan, tidak ada entrepreneur yang dalam karirnya berjalan mulus. Kejatuhan, kegagalan atau kebangkrutan, seringkali mewarnai kehidupanyya. Diantara mereka berguguran di tengah jalan. Disaat perjalanan yang ditempuhnya masih belum sampai di tempat tujuan. Ada yang masih sebentar dan pendek dalam menempuh perjalanan, ada yang sudah jauh sekali dan melewati beberapa rintangan. Tetapi, semuanya sama, terjerembab dalan jurang kegagalan. Ada yang bisa bangkit, setelah terpuruk. Dan tidak sedikit yang terus terbenam dalam keterpurukan. Ada pula yang kemudian beralih profesi, ketika sedang terjatuh itu. Hal ini adalah biasa, manusiawi. Ada baiknya kita dengar petuah kurang lebih seabad yang lalu, Thomas Alva Edison, seorang penemu lampu pijar, yang telah melalui serangkaian trial and error dalam ujicobanya. Dia, mengingatkan kita dengan sebuah kata mutiaranya,“Banyak sekali kegagalan dalam hidup adalah mereka yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan ketika mereka menorah”.
Kita seringkali menyerah, ketika menemukan hambatan dalam bekerja dan berbagai hal lainnya. Hambatan itu bisa datang di awal, ditengah perjalanan dan bahkan menjelang akhir perjalanan. Kita dengan mudah menganggap senantiasa menemukan jalan buntu, dan dihadapkan pada pintu-pintu besi yang tergembok dengan rapat dan kokohnya. Seolah tidak ada jalan keluar dari permasalahan yang kita hadapi. Lalu, darinya ada alasan buat kita, bahkan menjadikannya sebagai pembenar, untuk melempar handuk, dan kemudian menyerah dan pasrah dengan kenyataan. Kita mundur teratur. Dan kekalahan, kemudian berpihak kepada kita. Tanpa kita sadari, kita telah menjerumuskan diri kita, sebagai pecundang. Continue reading “Entrepreneur itu Petarung, Gagal itu Biasa !”