Parenting

Perjanjian Pemakaian Handphone


IMG-20120707-01022Dari account Facebook-nya mas Harry Sufehmi di http://www.facebook.com/sufehmi, saya menemukan posting yang menarik, berkenaan dengan Perjanjian Pemakaian Handphone. Mas Harry terinspirasi dari naskah serupa, dari ibu Janell Hoffman dengan anaknya Greg Hoffman . Konon mas Harri mengambil referensi itu dari alamat ini disini dan disini

Saya tertarik untuk memposting ulang, karnea merasakan, bahwa hampir menjadi sebuah keniscayaan, alias superberat jika dalam perkembangan teknologi sekarang ini, kehadiran handphone dan gatget telah memasuki rumah tangga kita. Sehingga anak-anak pun, mau tidak mau akan memakai Mobile Phone atau bahkan mungkin Gadget. Meskipun dalam keluarga saya ada anomali, yaitu anak sulung saya kelas 2 SMP  (13 tahun), yang saat ini sedang nyantri, tidak diperkenankan oleh Pesantrennya mempergunakan hand phone, tetapi adik-adiknya, meskipun belum memiliki handphone sendiri, tetapi sudah diperbolehkan memakai hand phone. Karena seringkali jika dia sedang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler atau pas main kerumah temannya, sedangkan kami mau pergi bersama, harus mencari-cari. Jadi dengan adanya handphone, akan mempermudah untuk mencarinya. Demikian juga, merangkap semacam spy dan  tracking, dimana keberadaan anak-anak kita.

Point-point tersebut, dengan sedikit modifikasi dari saya adalah sebagai berikut :

KETERANGAN

( 1 ) Handphone ini dibelikan oleh Ayah & Bunda agar bisa kalian manfaatkan untuk kebaikan.

PERATURAN

( 2 ) Jika menggunakan password, maka password nya musti selalu diberitahu kepada Ayah / Bunda, demikian juga jika diganti.

( 3 ) Telpon dari Ayah / Bunda wajib untuk diangkat secepat mungkin, dimanapun dan dalam kondisi apapun.

( 4 ) Setiap malam, matikan & serahkan handphone ke ayah/bunda pada pukul 19:00 atau sebelumnya. Agar belajar malam dan istirahat kalian tidak terganggu.

( 5 ) Jika handphone tersebut rusak / kena air / jatuh / hilang / dll, kalian akan menggantinya / mengganti biaya perbaikannya.

( 6 ) Tidak boleh ada konten / digunakan untuk melihat pornografi di handphone ini.

( 7 ) Jangan posting sesuatu yang memalukan (apalagi melanggar syar’i) .Yang kita tulis di Internet sering akan terus tercatat sampai puluhan TAHUN kemudian.

Jangan membuat diri kalian menyesal di masa depan & tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

( 8 ) Lazimnya, setiap manusia pasti pernah melakukan suatu kekeliruan / kesalahan. Handphone ini mungkin akan sementara disita sebagai konsekuensinya. Kita akan membicarakan insiden tsb, dan bersama-sama kita berusaha mencari solusinya.

E T I K A

( 9 ) Sebelum menelpon / SMS / mengirim pesan Facebook / dll, STOP sebentar, dan pikirkan : apakah saya akan bisa juga mengatakan hal yang sama langsung di depan muka ybs ? Jika tidak, batalkan.

( 10 ) Jangan gunakan teknologi ini untuk menyakiti orang lain. Gunakan teknologi ini untuk kebaikan.

( 11 ) Di tempat umum; seperti perpustakaan, kendaraan umum, dll – MATIKAN suara handphone DAN hindari berbicara di handphone. Bertoleransi lah dengan orang lain di sekitar kita.

( 12 ) MATIKAN dan SIMPAN handphone-mu ketika sedang Sekolah dan di Masjid.

( 13 ) JANGAN menjawab telpon ketika sedang berbicara dengan orang lain. Hormatilah mereka.

Hanya angkat telpon jika sudah mendapatkan izin dari mereka.

( 14 ) Dunia ini luas. Jangan terpaku pada handphone ini saja. Lihat ke langit, lihat sekeliling kita, jalan-jalan, naik sepeda, dst.

Dunia tidak hanya selebar handphone ini.

Saya rasa kontrak semacam ini, perlu kita berikan kepada anak-anak kita, bukan untuk membatasi mereka, tetapi lebih dari itu, agar anak-anak kita, dapat melukis masa depannya, dengan aktifitas dan berbagai fasilitas yang ada. Tidak hanya terbelenggu dengan handphone. Dan dengan  adanya perjanjian semacam ini, menjadi pembelajaran  buat anak-anak termasuk orang tuanya. Ini merupakan salah satu tugas yang harus kita lakukan sebagai orang tua. Bukan melarang anak memanfaatkan teknologi, tetapi mengarahkan sekaligus mendidik bagaimana seharusnya handphone itu digunakan. Sehingga tidak asal pakai, tetapi untuk memahami bahwa, yang namanya teknologi itu netral, dan pemakainyalah yang menentukan, untuk apa alat itu digunakan.

Selanjutnya, konten dari perjanjian itu, bisa disesuaikan dengan kondisi keluarga kita masing-masing. Sehingga semua merasa aman dan nyaman ketika menggunakan handphone. Dan Insya Allah membawa keberkahan hidup kita. wallahu a’lam

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.