ekonomi, entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship, iptek, IT, organisasi, teknologi

Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia Dan Tantangan Digitalisasi


Ada sebuah hasi penelitian yang cukup baik bertajuk Indonesian E-commerce Consumer Behaviour (Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia) yang dikeluarkan oleh Kredivo bekerjasama dengan Katadata Insigt Center. Laporannya masih gress, baru di rilis pada bulan Juni 2022 ini. Membedah dari berbagai aspek  berkenaan dengan perilaku konsumen, terutama terkait dengan memberikan wawasan terbaru mengenai perilaku konsumen e-commerce Indonesia melalui pendekatan bottom up yang berdasarkan data primer.

Sebagaimana kita ketahi bahwa industri e-commerce yang merupakan penggerak utama ekonomi digital Indonesia, dari tahun ke tahun terus berkembang pesat. Laporan ini membahas perilaku konsumen secara lebih mendalam, mulai dari profil demografi konsumen yang berbelanja online hingga jenis-jenis produk yang dibeli. Selain itu, juga membahas lebih dalam frekuensi transaksi berdasarkan waktu untuk menganalisis pola perilaku tertentu dari konsumen dalam berbelanja online.

Laporan ini dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama meneliti perilaku belanja online dari konsumen menggunakan sampel pengguna Kredivo yang melakukan transaksi e-commerce. Bagian kedua mengukur perilaku pembayaran konsumen dalam berbelanja online dan penggunaan PayLater secara khusus di tengah pandemi yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Continue reading “Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia Dan Tantangan Digitalisasi”

Advertisement
ekonomi, Entrepreneurship, Peradaban

Catatlah Utangmu !


angkaberita

Seharian saya menemani anak bontot yang sedang muraja’ah dan setor hafalan al Qur’an. Akhwat, baru kelas 5 SD, kebetulan sedang menghafalkan juz 3, di surat al-Baqarah ayat 282. Dalam mus’af Madinah, itu berada pada lembar ke-48, satu halaman penuh berisi satu ayat. Dia bilang,”kok panjang banget ayatnya, satu halaman”. Saya mencoba menerangkan sekilas bahwa itu ayat yang memerintahkan pencatatan terutama terkait utang-piutang.

Saya menjelaskan bahwa, pinjam-meminjam harta atau utang-piutang merupakan salah satu jenis muamalah yang kerap dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Dan secara syariah itu diperbolehkan, sehingga perlu di atur. Terkait dengan itu Islam sebagai agama yang sempurna, juga mengatur perkara utang-piutang ini dengan rinci, baik itu melalui nash Al-Quran maupun hadis. Dalam konteks ini kita akan membahas Surat Al Baqarah ayat 282, yang merupakan salah satu ayat Al-Quran tentang utang-piutang, kewajiban mencatat transaksi dan harus adanya saksi.

Sebagaimana kita pahami bahwa utang-piutang adalah menyerahkan harta atau suatu benda kepada seseorang yang harus dikembalikan di masa mendatang. Ketika harta-benda itu dikembalikan, kondisinya harus dalam keadaan tetap dan tidak berubah. Continue reading “Catatlah Utangmu !”

ekonomi, entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship, organisasi, Peradaban

Work From Anywhere


bos.com

Pandemi COVID-19 mengantarkan popularitas kebijakan pekerjaan dari mana saja. Meninggalkan atau setidaknya mereduksi work from office (WFO) yang sudah biasa. Dimulai dari work from home (bekerja dari rumah), di saat awal-awal pandemi berlangsung. Selanjutnya belakangan memunculkan istilah baru, lebih dari bekerja dari rumah (WFH), tetapi adalah work from anywhere/WFA (bekerja dari mana saja). Sehingga karyawan dapat memilih lokasi dari mana mereka bekerja, baik di dalam atau di luar negara tempat perusahaan mereka terutama berada.

Meskipun pada awalnya merupakan solusi sementara untuk menangani krisis kesehatan global akibat pandemi, ternyata fleksibilitas pekerjaan dari mana saja, menjadi kebiasaan dan addict, dampaknya semakin banyak permintaan untuk memilih opsi WFA ini.  Sehingga manajer sekarang bertanya pada diri sendiri bagaimana mereka harus menyesuaikan lingkungan kerja mereka dengan kebutuhan karyawan mereka.

Dan hal ini sebenarnya, sudah disinyalir sejak sebelum pandemi dengan istilah digital nomad. Yang menjelaskan bahwa pekerjaan sekarang itu -pada jenis pekerjaan tertentu- dapat dilakukan di mana saja. Tanpa kemudian dibatasi oleh tempat dan jam kerja tertentu. Bukan time based oriented, tetapi target and result oriented. Intinya, nggak peduli dikerjakan dimana saja dan kapan saja, asalkan pekerjaan diselesaikan dengan baik dan tepat waktu yang ditentukan. Dan hal seperti ini, memang sangat disukai oleh generasi Y dan Z. Continue reading “Work From Anywhere”

Covid, ekonomi, Entrepreneurship, Krisis, Peradaban, Politik.

Hantu Stagflasi


stagflasi

Pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat, dan inflasinya yang tinggi beserta bunga The Fed yang juga masih tinggi, demikian juga tingkat pengangguran yang melebar, ternyata terus memberikan dampak bagi ekonomi dunia. Demikian juga, pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya pulih dan dampaknya yang juga masih dirasakan hingga kini.

Tumbangangnya beberapa start-up akibat dari bubble burst (ledakan gelembung) di berbagai belahan dunia, juga akibat dari tekanan ekonomi para investor. Mereka menginginkan investasinya cepat kembali. Sementara itu disinyalir bahwa salah satu penyebab bubble burst pada startup lantaran produk yang ditawarkan kalah bersaing, terutama akibat perang promo dan diskon serta bakar uang (burn money) yang terjadi. Dan ini berakibat pada layoff (PHK) di beberapa start up Indonesia seperti jd.id, zenius, linkAja, dan beberapa start up yang telah gulung tikar sebelumnya. Continue reading “Hantu Stagflasi”

Entrepreneurship

Wasiat Rasulullah Kepada Abu Dzar Al-Ghifari


panjimas

Jundub bin Junadah bin Sakan (bahasa Arab: جُندب بن جَنادة‎) atau lebih dikenal dengan nama Abu Dzar al-Ghifari atau Abizar al-Ghifari adalah sahabat Nabi Muhammad SAW. Abu Dzar berasal dari suku Ghifar (dikenal sebagai penyamun pada masa sebelum datangnya Islam). Ia memeluk Islam dengan sukarela. Ia salah seorang sahabat yang terdahulu dalam memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi Muhammad SAW langsung ke Mekah untuk menyatakan keislamannya.

Dia dikenal sangat setia kepada Rasulullah. Kesetiaan itu misalnya dibuktikan sosok sederhana ini dalam satu perjalanan pasukan Muslim menuju medan Perang Tabuk melawan kekaisaran Bizantium. Karena keledainya lemah, ia rela berjalan kaki seraya memikul bawaannya. Saat itu sedang terjadi puncak musim panas yang sangat menyayat. Dia keletihan dan roboh di hadapan Nabi SAW. Namun Rasulullah heran kantong airnya masih penuh.

Setelah ditanya mengapa dia tidak minum airnya, tokoh yang juga kerap mengkritik penguasa semena-mena ini mengatakan, “Di perjalanan saya temukan mata air. Saya minum air itu sedikit dan saya merasakan nikmat. Setelah itu, saya bersumpah tak akan minum air itu lagi sebelum Nabi SAW meminumnya.” Dengan rasa haru, Rasulullah berujar, “Engkau datang sendirian, engkau hidup sendirian, dan engkau akan meninggal dalam kesendirian. Tapi serombongan orang dari Irak yang saleh kelak akan mengurus pemakamanmu.” Abu Dzar Al Ghifari r.a, sahabat setia Rasulullah itu, mengabdikan sepanjang hidupnya untuk Islam. Continue reading “Wasiat Rasulullah Kepada Abu Dzar Al-Ghifari”