entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship, IT

31 Fakta Start Up


hightechAdalah John L. Nesheim, dalam bukunya High Tech Start Up The Complete Handbook for Creating Successful New High Tech Company, dalam sebuah risetnya di Amerika, menemukan fakta tentang tipikal start up dalam teknologi tinggi. Saya mendapatkan buku ini, di Kinokuniya Book Store di KLCC – Malaysia,sekitar 4 tahun yang lalu. Ketertarikan saya atas buku ini, karena buku ini berisi informasi yang komplit berkenaan dengan hight-tech start up. Disamping itu,  di sampul depannya tertulis revised and updated, artinya buku ini telah mengalami revisi dan perbaikan atas kritikan dan komentar banyak orang dan bisa jadi mendapat masukan dari berbagai pihak. Terlebih lagi, buku ini juga merupakan International Bestseller. Tentu, buku ini memiliki kelas tersendiri. Bukan asal-asalan. Dalam buku ini, penelitian yang dilakukan oleh Nesheim meliputi start up di bidang teknologi dari perusahaan semi konduktor sampai dengan perusahaan berbasis internet.

Fokus dari riset Nesheim ini, mengkaitkan antara start up dan bagaimana pengaruh pembiayaan yang diperolehnya. Nesheim merupakan veteran dari Silicon Valley, dimana dia pernah bekerja di beberapa perusahaan disitu. Sejak tahun 1976, dia fokus melakukan riset pada high-tech start up. Selain itu Nesheim juga mengajar entrepreneurship di Cornell University dan beberapa Universitas lainnya di Asia dan Eropa. Tulisan ini bukan merupakan resensi dari Buku Nesheim, akan tetapi Continue reading “31 Fakta Start Up”

Advertisement
Entrepreneurship

Investasi Bodong


moneyKemarin pagi, sambil menunggu adzan sholat Subuh, sekitar jam 4.30, saya menyetel salah satu satasiun TV. Kebetulan saat itu membahas tentang tidak jelasnya investasi di Koperasi Cipaganti, yang sedang heboh itu. Dari beberapa wawancara dengan “investor” yang berinvestasi di situ, Nampak bahwa mereka sangat kesal. Saya sengaja menggunakan “investor” dengan tanda kutip. Karena saya melihat, mereka yang berinvestasi disitu bukan semua orang yang memang layak disebut sebagai investor. Apalagi jika meminjam kwadran-nya Robert T. Kyosaki tentang devinisi investor, maka banyak di antara mereka sesunggunya bukan orang yang kelebihan harta, sehingga kelebihannya itu di investasikan di berbagai bisnis, untuk kemudian mendapatkan passive income. Namun, kebanyakan dari mereka adalah investor yang terpaksa menempatkan dananya disitu, karena adanya iming-iming mendapatkan bunga (profit sharing/bagi hasil) dengan jumlah tetap setiap bulanya. Dari keterangan beberapa “investor” yang ditawari, rata-rata mereka mendapatkan 1,4% s/d 2% per bulan.

Beberapa orang menempatkan uang lebih dari sejumlah 100 juta rupiah. Dan ada diantaranya adalah hasil penjualan tanah, jual mobil/motor, cadangan biaya sekolah/kuliah anaknya, hutang di bank, tabungan dan lain sebagainya. Kemudian kebanyakan mereka bercerita, pada awalnya pembayaran bunganya lancar di bayar setiap bulannya. Sampai kemudian tersendat dan kemudian tidak terbayarkan sama sekali. Biasanya model bisnis seperti ini, hanya bertahan dan dibayar lancar antara 1-2 tahun Continue reading “Investasi Bodong”

Islam, Peradaban

Ramadhan Sepanjang Tahun


munajatTidak terasa, ramadhan telah berlalu meninggalkan kita,  lebih dari sepekan. Tentu banyak pengalaman ruhiyah yang menghiasinya, dan secara pribadi masih terkasan dan terasa atsar-nya seluruh aktifitas di bulan suci itu. Hari-hari itu, seolah tidak ada penghalang bagi kita untuk beribadah. Apakah ini karena efek dari dibelenggunya syaitan di waktu itu. Atau memang karena, bulan itu sengaja di persiapkan oleh Allah swt untuk kita, sebagai wahana tarbiyah (pembelajaran) untuk meraih predikat taqwa. Sehingga setiap aktifitas yang dilakukan, menjadi tidak terasa menjadi beban. Karena ada sarana dan motivasi yang jelas. Sarananya berupa suasana dan lingkungan yang memang mendukung, sedangkan motivasinya adalah ketaqwaan yang akan diperoleh, jika selama dalam “sekolah” ramadhan tersebut kita bisa lulus dengan baik.

 

Mari sedikit kita review aktivitas ramadhan kita. Betapa entengnya kaki ini melangkah untuk melaksanakan ibadah. Baik yang mahdhoh (wajib) maupun yang ghoiru mahdhoh (sunnah). Semuanya dilakukan tanpa beban. Bahkan 24 jam dalam sehari, rasanya masih terasa kurang waktu untuk ibadah. Ghirah (semangat) ketika ramadhan itu, praktis menyala-nyala, seolah tidak ada matinya. Sholat wajib kita, selalu tepat waktu dan berjama’ah di Masjid. Diikuti dengan wirid dan dzikir yang panjang. Demikian pula tilawah yang kita lakukan juga tidak ada putusnya. Bahkan berkali-kali kebanyakan dari kita yang khatam 30 juz al-Qur’an selama ramadhan. Malam-malam bulan ramadhan juga kita tegakkan dengan Qiyamul Lail. Bahkan tidak sedikit, yang sudah sholat tarawih bakda sholat Isya’, kemudian masih dilanjutkan dengan tahajud di 1/3 malam terakhir. Itupun tidak sedikit yang dalam semalam (11 rekaat) berlalu dengan 1 juz. Do’a kita dimalam-malam itu begitu syahdu, dengan penuh harap agar terbebas dari api neraka . Pun demikian Qunut Nazilah kita, baik secara sendiri, ataupun mengamini Imam, dengan ringan kita panjatkan demi kemenangan saudara-saudara kita yang tertindas dan teraniaya, baik di Gaza, Suriah, Mesir, Afghanistan, Iraq, Rohingnya dan di semua tempat. Air mata kitapun meleleh karenanya. Continue reading “Ramadhan Sepanjang Tahun”