Covid, ekonomi, Peradaban, Politik.

The Enemy of My Enemy is My Friends


pinterest

Dunia medsos gempar. Tiba-tiba ada pernyataan mengejutkan dari Ruhut Sitompul alias si Poltak. Salah seorang pengacara yang juga aktivis Partai Politik itu. Dia terkenal sebagai kutu loncat. Pernah di Partai Golkar, Partai Demokrat, dan terakhir berlabuh ke PDIP. Gerakannya, mengikuti  dan mengekor partai apa yang sedang berkuasa. Nebeng disitu.

Ada anomali dari statemennya, yang di luar kebiasaannya. Sebagimana dikutip beberpa media beberapa hari belakngn ini. Biasanya dia selalu komentar miring terhadap Gubernur DKI. Seolah apapun yang dilakukan oleh Mas Anies tidak ada benarnya, semua salah. Lengkap dengan bullyan. Tak segan dia menghabisi dan menebar hoax kepada Mas Anies. Bukan sekedar kritik. Tapi melakukan character assassination. Dia melakukan prinsip kill the messenger.

Mas Anies bicara apa, ditimpali dengan komen yang sarkastik, nyelekit, diametral & paradoks. Seolah ingin dilumat, dihabisi, meski tanpa data dan miskin narasi. Yang penting nge-gas dan viral. Nampaknya by design, atau memang dia pion yang sedang dipasang untuk membuat gaduh. Dan biasanya berhasil memancing reaksi netizen. Meski selalu ada yang kotra dan melawannya, dengan data, fakta dan akal sehat. Namun selalu saja bisa berkelit. Ibarat belut masuk oli, susah dipegang.

Bahwa beberapa waktu lalu, dia menyebar foto editan gambar Gubernur DKI pake pakaian adat suku Dani-Papua, melalui akun twitter-nya. Sontak mengundang reaksi publik. Dilaporkan oleh tokoh muda Papua, Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev) Petrodes Mega M.S Keliduan atau Mega, yang merasa melecehkannya. Dianggap sebagai perbuatan mengandung unsur SARA. Sudah dilaporkan Polisi, awalnya kelihatan di proses, tetapi entah kini kasusnya seperti apa. Tak ada kabar beritanya lagi. Hilang dibawa angin.

Sebelumnya dia mengunggah foto Haram Dukung Anies Baswedan di akun twitternya. “Ngeri kali kata anak Medan ini sih ngeri-ngeri sedap. Tolong ya pilpres masih 2 1/2 tahun lagi mohon sabar ya duduk diboncengan. Nanti indah pada waktunya merdeka,” tulis Ruhut Sitompul. dikutip dari Twitter @ruhutsitompul. Kamis (12/5/2022). Yang juga mendapat reaksi keras dari netizen bahwa itu editan dan hoax.

Begitulah Ruhut. Dan tentu apa yang dia lakukan, mendapat dukungan dari gerombolan mereka yang sealiran. Dan mendapat restu dari sutradaranya. Gayung bersambut. Hal ini terus berlarut-larut, yang tanpa sadar menciptakan dan memelihara polarisasi rakyat. Saya NKRI – vs Anti NKRI hingga cebong-kadrun dst. Meski dia bukan aktor utama ataupun  mastermind. Sebab itu memang bukan kapasitasnya.  Tetapi yang jelas, dia berada dalam gerbong itu. Dan selalu berisik.

Sifat Aslinya

Namun politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul memberi dua jempol dan nilai 100 atas langkah tegas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyegel 12 gerai Holywings di Jakarta. Ruhut menambahkan dirinya salut dan berterima kasih kepada Anies Baswedan yang telah mencabut izin Holywings. “Kalau (soal kasus) Holywings aku kasih dia (Anies) nilai 100,” ujar Ruhut Sitompul.

Ternyata ada udang di balik batu. Sebagaimana diketahui bahwa salah pemegang saham Holywings ini adalah Hotman Paris. Rival bebuyutan Ruhut. Diketahui, perselisihan antara Hotman dan Ruhut, pengacara asal Medan itu semakin meruncing kala Hotman menjadi penasihat hukum istri Ruhut, Anna Rudhiantiana Legawati 2011 silam.

Kala itu Hotman menuding Ruhut telah menelantarkan anak dan istrinya lalu menikah lagi dengan wanita yang lebih muda. Hotman juga mengaku tak selevel dengan Ruhut, karena dia lulusan S3 dan Ruhut hanya S1. Seolah mendampat umpan lambung, Ruhut menyambutnya. Sehingga dia lupa bahwa selama ini Anies ditempan sebagai musuhnya. Ada sebuah idiom yang menarik The Enemy of My Enemy is My Friends. Bahwa musuh dari musuhku adalah temanku. Kita tidak tahu apakah bertemannya, hanya sampai di sini, atau akan berlanjut.

Pelanggaran Holywings

tribunnew

Ternyata, pelanggaran soal izin usaha minuman alkohol di tempat atau bar oleh Holywings itu sudah cukup lama terjadi. Holywings ternyata hanya memiliki izin usaha sebagai restoran bukan bar seperti yang selama ini beroperasi, termasuk tidak memiliki izin untuk menjual minuman beralkohol untuk diminum di tempat. Sempat juga di awal pandemi, buka hingga larut malam, melanggar kebijakan PPKM  dan tanpa menghiraukan protokol kesehatan.

Kisruhyang terakhir dan cukup ramai beberapa hari lalu adalah bermula ketika Holywings menawarkan promosi pemberian satu minuman alkohol gratis untuk pelanggan bernama Muhammad dan Maria. Minuman gratis itu diberikan setiap Kamis dengan syarat warga membawa kartu identitas. Hal ini memicu kemarahan publik, karena menista Nabi Muhammad  SAW sebagai junjungan, panutan dan suri tauladan umat Islam. Melecehkannya akan mendapatkan perlawanan yang hebat. Kecintaan umat Islam terhadap Nabinya, tidak bisa ditawar lagi. Sedangkan  Maria merupakan wanita yang disucikan oleh orang Katholik.

Dalam perspektif Islam Maria atau Maryam disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 24 kali. 11 dalam keadaan mandiri dan 13 lainnya disematkan bersanding dengan purtanya Isa a.s bin Maryam. Sehingga, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran bahwa Maryam sebagai perempuan yang suci, terhormat, mulia, yang beribadah tinggi kepada Allah SWT dan sosok yang dicintai oleh Ibundanya sehingga diperlindungkan kepada Allah sejak ia dilahirkan dan dinamakan Maryam

Holywings Indonesia kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penistaan agama. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mencabut izin usaha seluruh outlet Holywings yang ada di ibu kota. Pencabutan izin ini dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta berdasarkan rekomendasi dan temuan pelanggaran dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM), atas arahan Gubernur DKI.

Polisi telah menetapklan 6 tersangka dalam hal kasus Holywings ini. Dimana Manajemen Holywings melakukan tindakan tegas dengan sanksi pemecatan terhadap oknum tim promosi sosial media. Sebagaimana dalam sebuah diskusi di TV, maka sangat ringan jika hanya 6 staf itu yang jadi tersangka. Sebab tidak mungkin manajemen tidak tahu, dan tidak disengaja. Alias tidak diplanning dengan baik.

Sementara pemegang saham juga menyampaikan bahwa itu kekhilafan manajemen. Juga harus memperhatikan nasib 3.000 karyawan se-Indonesia, dan 85% nya adalah muslim. Maka yakinlah jika mereka karyawan-karyawan itu, meninggalkan dari pekerjaan yang haram, akan mendapat gantinya yang lebih baik dan berkah.

Jadi apakah hanya berhenti disini, atau hingga ke menajemen dan pemegang saham. Kita lihat saja nanti. Wallahu a’lam

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.