entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship, IT

Downsizing


downsizingPekan kemarin kami Totalindoers, baru saja mengadakan acara bulanan yang biasa disebut dengan CEO’s Briefing yang dikemas dalam sharing session. Kami berkumpul dengan jumlah yang paling sedikit sejak dari 3 tahun terakhir ini. Kami berawal dari tim yang jumlahnya hanya hitungan jari, kemudian bertambah menjadi pulihan dan sampai ratusan orang. Kemudian berkurang lagi menjadi puluhan, dan kini kembali ke belasan orang. Dengan sedikit orang, serta komposisi dan personil yang berbeda pula, saya berharap ini menjadi semacam KOPASSUS, yang pantang pulang sebelum menang. Nah, dengan model sharing seperti ini, maka semua nya menjadi tahu dan paham, tentang langkah dan stretegi apa yang akan dilakukan perusahaan kedepan. Sehingga pertemuan seperti ini, di hadiri oleh semua komponen Totalindoers, tanpa kecuali, tidak dibedakan dari semua tingkatan dan senioritasnya. Semuanya mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum.

Dalam kerja-kerja seperti ini, selalu saya awali dengan rasa syukur dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Totalindoers atas kinerja dan dedikasinya selama ini, untuk bersama-sama dalam sebuah kapal. Kemudian kita tunjukkan big picture dan road map perusahaan, secara garis besar. Kemudian, saya menyampaikan kondisi terakhir perusahaan, evaluasi atas perkembangan  dan seluruh dinamika didalamnya, yang mungkin dirasakan bersama, dari berbagai sudut pandang. Selanjutnya, secara garis besar dibeberkan langkah-langkah dan strategi , dan target apa yang harus diaksanakan, pekan ini,  sebulan kedepan, juga gambaran setahun atau bahkan beberapa tahun kedepan. Kemudian, menyoroti kinerja bulan berjalan, juga tidak lupa memompa semangat dengan berbagai cerita, yang berupaya untuk sedikit memberikan motivasi, dalam rangka membuka dan membongkar mindset Totalindoers, sehingga inline Continue reading “Downsizing”

Entrepreneurship, Kronik, Peradaban

NASEHAT AWAL TAHUN


awaltahunLupakan hiruk pikuk dan hingar bingar menyambut tahun baru, yang disiarkan berbagai media dari seluruh belahan dunia. Dengan deretan pesta pora dan kebisingan yang ditimbulkan oleh tiupan terompet, dentuman petasan dan kemudian diakhiri dengan bunyi sirene atau gemerincing lonceng sera gegap-gempita dan sorak-sorai,  ketika waktu menunjukkan pukul  00:00. Biarlah mereka larut dalam dunianya itu. Karena itu yang diinginkannya, dan selalu ditunggu setiap pergantian tahun. Meski hal ini terus berulang, disetiap tahun, ternyata tidak pernah membosankan. Kendati di berbagai media selalu di wartakan bahwa, disetiap tahun pasti menelan korban, apakah itu kecelakan, mabuk-mabukan, narkoba dan lain sebagainya, ternyata masih saja dinanti-nanti. Bahkan di akhir tahun dan di awal tahun ini, lebih tragis lagi. Kita dikejutkan dengan pemberitaan tentang pembantaian rakyat oleh aparat, atas nama pemberantasan terorisme. Tanpa melalui proses peradilan, dan pembelaan di hadapan hakim, mereka dihabisi di sebuah rumah, yang dikelilingi sawah di bilangan Ciputat. Enam nyawa melayang. Terlepas mereka ‘teroris” beneran atau tidak, seperti pada kejadian di berbagai tempat sebelumnya, banyak yang  tidak terbuktikan. Tetapi opini telah tergiring, mereka melakukan perlawanan dengan senjata api, menyimpan bahan peledak yang siap di ledakkan, setiap saat  dan dengan tujuan yangtelah jelas, dan argumen lainnya. Stigmatitasi telah terbentuk. Mediapun seolah mengekor dan tidak melakukan cover both side, dan kemudian mengiyakan saja. Kemudian tidak sedikit yang tambah menyerang dengan membubui dan menambah-nambahi dengan berbagai alasan dan sudut padang, yang seolah-olah ilmiah dan benar. Tapi, lagi-lagi menyudutkan mereka, yang sudah tidak dapat membela diri.  Selanjutnya bisa dipastikan bahwa, tidak ada alsan lagi bagi publik untuk tidak meng-iyakan bahwa mereka adalah “teroris” sungguhan, dan pada giliranya adalah menyudutkan ummat Islam itu sendiri. Terutama bagi mereka yang menggiatkan dirinya dalam menegakkan Syari’ah. Ini pointnya.

Kembali ke soal akhir dan wal tahun. Kondisi seperti ini, kemudian menimbulkan pertentangan antara yang pro dan kontra. Coba lihat di media-media sosial menjelang tahun baru. Twitwar banyak terjadi antara yang pro dan kontra. Dinding-dinding facebook dipenuhi dengan status antara pro dan kontra, yang dilanjutkan dengan tulisan comment yang lebih seru lagi, berderet gayung bersambut, saling silang antara yang setuju dan tidak. Inilah era web 3.0. Yang ditandai dengan digulirkannya technologi semantic web dan kemudian mengedapankan aspek interaksi antar pengguna dan juga dibingkai dalam kemudahan akses, termasuk dengan mobile device. Maka sempurnalah pertarungan didunia maya itu. Karena betapa fasilitas yang ditawarkan itu telah memanjakan penggunanya sekaligus , memicu users untuk saling berinterasti, termasuk dengan saling serang. Continue reading “NASEHAT AWAL TAHUN”

entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship, IT

Menjaga Kebersamaan


togetherSeperti biasa, hampir setiap bulan kami mengadakan acara kumpul-kumpul, yang kami nama keren dengan CEO Talks. Jum’at 10/05/2013 kemarin, kembali kami melakukan acara ini. Sebuah kegiatan yaang sesungguhnya,didesain dan ditujukan untuk menjaga silaturrahim antar jajaran direksi dengan Totalindoers yang menjalankan tugasnya, tersebar di berbagai proyek, berbagai tempat dan berbagai clients. Selain tentu saja, menjadi ajang untuk ssaling, kenal, akrab dan merasa menjadi satu team. Kadang-kadang kami juga mengundang seorang ustadz, untuk memberikan pencerahan spiritual, tetapi jika tidak ada, seringkali tugas itu saya rangkap sendiri 🙂

 

Saya sadar, hampir seperti kebanyakan perusahaan IT lainnya yang pernah saya baca, maka turn over employee, juga lumayan tinggi. Bagi saya tidak masalah, Continue reading “Menjaga Kebersamaan”