Islam, Leadership, organisasi

Organisasi Itu Hidup


Organization managementstudyhq.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).

Begitulah cara Rasulullah saw mengibarat bagaimana seharusnya umat itu bersatu, berserikat, berkumpul, berjama’ah, berorganisasi atau bahkan bernegara. Ia laksana satu tubuh. Sehinga tidak bisa dipisahkan satu dengan lain. Karena sesungguhnya, yang membedakan hanya tempat, fungsi dan perannya masing-masing. Sehingga kesemuanya akan sama-sama merasakan suka dan duka, karena memiliki tujuan akhir yang sama.

Jika dikaitkan dengan Organisasi, Morgan G (2006) dalam sebuah bukunya Images of Organization, membuat metafora yang cukup menarik. Dari berbagai metafora yang diberikan, salah satunya menyatakan bahwa Organisasi diibaratkan seperti organisme. Dia bukan sesuatu yang mati. Tetapi, dia hidup sebagaimana organisme hidup. Karena hidup, ia selayaknya seperti makhluk hidup pada umumnya. Yaitu mengalami pertumbuhan dan perkerkembangan. Tidak statis dan jumud. Continue reading “Organisasi Itu Hidup”

entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship

The Living Company (Agar Perusahaan Berumur Panjang)


tumbuhSetelah dipostingan sebelumnya, kita membahas tentang keberlangsungan hidup sebuah perusahaan, dimana di dalamnya juga disampaiiakan tabel hasil penelitian dari SBA  (Small Business Administration) tentang usia perusahaan yang didirikan tahun 1998. Dan kemudian kita mendapati fakta bahwa, setelah berumur 7 tahun, rata-rata tinggal 31,18% yang masih bertahan hidup. Nah, ditulisan kali ini, saya sengaja  menyadur  sebagian besar dari buku Chaotics, karya Philips Kotler dan John A. Caslione, yang ternyata juga bersumber  dari buku The Living Company karya Arie de Geus, mendapatkan fakta yang menarik, tentang rata-rata harapan hidup perusahaan di Jepang dan Eropa, serta  bagaimana agar perusahaan dapat berumur panjang. Bahkan sampai ratusan tahun, sesuatu yang mungkin juga ingin kita lakukan dan banyak contoh kisah suksesnya.

Adalah Arie de Geus, saat itu usianya 38 tahun, jabatannya line manager Royal Dutch Shell, yang menyebabkan dia harus tinggal di tiga benua, untuk melaksanakan tugasnya itu. Dan di Shell, jabatan terakhirnya adalah direktur perencanaan perusahaan yang bertanggungjawab atas perencanaan dan sekenario bisnis. Saat masih di Shell, de Geus memulai studi atas sejumlah perusahaan yag berumur panjang. Ia ingin tahu apakah perusahaan-perusahaan ini dikelola dengan seperangkat sifat dan prioritas yang umum. Semakin dlam penelitiannya atas perushanaan-perusahaan tersebut, semakin besar kekhawatirannya akan harapan hidup. Tulisannya, “Harapan hidup rata-rata sebuah perusahaaan seharusnya dua- sampai tiga abad,” Continue reading “The Living Company (Agar Perusahaan Berumur Panjang)”