
Kejadian penghinaan terhadap Rasulullah SAW senantiasa berulang. Setelah kasus Holywings yang menyebabkan penjarakannya 6 tersangka, kemudian beredar lagi video muda-mudi yang sedang pesta minuma keras, dan dengan entengnya dari mulut mereka mengeluarkan kata-kata yang menghina dan melecehkan terhadap panutan umat Islam itu. Kita tidak pernah tahu apa motifnya, disengaja atau tidak, namun pelecehan terhadap Nabi Muhammad itu, sama dengan melecehkan Islam itu sendiri.
Terkait dengan hal di atas, sesungguhnya sudah diperingatkan oleh Allah Ta’ala. Dalam surat Al-Kautsar Ayat 3, Allah ta’ala berfirman. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ (Inna syāni`aka huwal-abtar) “Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”.
Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia menjelaskan bahwa,”Sungguh orang-orang yang membencimu dan mengacuhkan hidayah yang engkau bawa, dialah orang yang terputus. Tidak hanya terputus jejaknya, mereka pun dijauhkan dari rahmat Allah dan segala kebaikan. Keteladanan dan kebaikanmu akan terus menjadi pembicaraan sepanjang zaman dan keturunanmu akan terus mewarisi kebaikanmu. Wahai nabi Muhammad, katakanlah, ‘wahai orang-orang yang me-milih kafir sebagai jalan hidup”!
Sementara Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam Tafsir Juz’ama menjelaskan,”Maka siapa saja yang membenci syari’at Rasul Shalallahu ‘alaihiwassalaam, atau membenci syi’ar-syi’ar agama islam, atau membenci suatu ketaatan berupa ibadah yang dilakukan orang-orang dalam agama islam maka ia kafir, keluar dari agama, berdasarkan firman Allah Ta’ala: ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ ” Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (syari’at islam) lalu Allah menghapuskan amal-amal mereka. “(QS. Muhammad: 9)
Dan amalan tidaklah gugur kecuali dengan kekufuran, maka siapa aja yang membenci wajibnya shalat maka ia kafir, walau pun ia shalat, dan siapa saja yang membenci zakat maka ia kafir walaupun menunaikannya. Tapi siapa saja yang merasa keberatan dengannya tanpa membenci maka pada dirinya terdapat perangai kemunafikan, tetapi ia tidak kafir, bedakanlah antara orang yang keberatan dengan orang yang membenci sesuatu”.
Sedangkan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, Professor Fakultas Syari’ah Universitas Qashim – Saudi Arabia, menjelaskan dalam Li Yaddabbaru Ayatih : “Allah menyebutnya dengan orang-orang yang membenci, seakan-akan Allah mengatakan : inilah orang yang membencimu tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya membencimu, dan pembenci ketika ia sudah tidak lagi mampu berbuat keji, maka ketika itu hatinya akan terbakar dengan kemarahan dan kebencian”.
Diantara ciri-ciri orang yang membenci Rasulullah yaitu ketika ia membenci pribadi dan risalah yang Beliau bawakan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengomentari ayat ini, beliau mengatakan : “Hati-hatilah wahai kalian membenci risalah yang dibawakan oleh Rasulullah, atau kamu menolaknya hanya karena membela hawa nafsu, atau ingin mengangkat loyalitas kelompokmu, atau gurumu, atau bahkan kamu ingin menyibukkan diri untuk memuaskan syahwatmuu, atau sibuk dengan dunia, ketahuilah sesungguhnya Allah tidak memerintahkan ketaatan kepada selain-Nya kecuali ketaatan kepada Rasul-Nya”.
Dengan demikian jelaslah bahwa para pembenci Rasulullah saw akan terputus dari semua kebaikan, terputus namanya atau bahkan terputus keturunannya. Adapun Nabi saw tetaplah seorang yang sempurna dan memiliki banyak pembela.
Tidak akan pernah berkurang kemuliaannya hanya karena hinaan oleh para pembencinya itu. Bahkan hal itu justru semakin meningkatkan kecintaan umatnya untuk selalu mengikuti seluruh syari’at dan risalahnya hingga akhir jaman kelak. Sesuatu yang mungkin tidak pernah dihitung dan diperhitungkan oleh para pembenci Rasulullah SAW. Wallahu a’lam.
Tulisan ini telah tayang di –> https://tadabbur.republika.co.id/posts/161727/peringatan-bagi-pembenci-nabi-muhammad-saw