Dakwah, Peradaban, Tarbiyah

Ajaibnya Seorang Mukmin


islam.mansouri.online

Setiap manusia selalu menghadapi takdirnya masing-masing. Dan apapun itu, sesungguhnya merupakan ketetapan Allah ta’ala. Meskipun, jika dilihat dari kaca mata manusia, segala sesuatu yang kita alami saat ini, sesungguhnya  merupakan akumulasi dan resultante dari apa yang sudah kita kerjakan sebelumnya. Tetapi jangan lupa, ada hak pererogratif Allah yang menentukan hasilnya. Sebab tidak jarang kita temui terjadinya deviasi, bahkan bertolak belang dari amal perbuatan sebelumnya. Disinilah letak betapa berkuasanya Allah atas mahkluknya.

Konsekwensinya adalah, jika saat ini kita sedang dalam keadaan yang membahagiakan, menyenangkan, dan segala hal yang sesuai dengan keinginan yang kita harapkan, jangan kemudian lantas jumawa dan merasa itu merupakan hasil dari proses sebelumnya semata. Meskipun tetap kita yakini bahwa itu semua sebagai takdir terbaik bagi kita, namun kita juga mesti mensikapinya bahwa bisa jadi itu juga merupakan ujian bagi kita.

Demikian halnya, jika saat ini kita dalam kondisi yang menyusahkan, menyedihkan, menyakitkan dan dalam keadaan sejenisnya Continue reading “Ajaibnya Seorang Mukmin”

Dakwah, iptek, Islam, Peradaban, teknologi

Al Jazari, Bapak Robotika Modern


BERDASARKAN hasil riset World Economy Forum (WEF), 50 persen dari seluruh tenaga kerja dunia perlu melakukan pengembangan keahlian atau reskilling pada 2025. Mengapa demikian, sebab peran manusia akan banyak digantikan oleh mesin alias robot.

Menurut McKinsey, diperkirakan pekerjaan sekarang dapat diotomatisasi sekitar 9% hingga 47%. Selanjutnya sekitar 800 juta pekerjaan manusia di seluruh dunia diprediksi akan digantikan oleh robot pada tahun 2030. Kendatipun demikian, memang tidak semua pekerjaan manusia bakal digantikan oleh mesin.

Dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwa sesungghnya kecerdasan yang dimiliki oleh manusia tak bisa digantikan oleh kecanggihan mesin atau robot. Meski di era serba teknologi ini, peran manusia dalam berbagai industri seakan terancam. Namun, keberadaan teknologi yang memungkinkan organisasi bekerja lebih efisien membuat peran manusia memang berpotensi diganti oleh mesin. Continue reading “Al Jazari, Bapak Robotika Modern”

Dakwah, Islam, Leadership, organisasi, Peradaban

Membangun DNA Juara


source : mit

Jauh-jauh hari sebelum Real Madrid memenangkan pertandingan melawan Liverpool dengan sekor 1-0 di final Liga Champion, Ahad (29 Mei 2022), banyak yang memprediksi klub sepak bola asal kota Madrid, Spanyol, itu bakal menjadi juara.

Bukan tanpa alasan. Sebab, secara statistik, mereka memang unggul. Sebelum menambah 1 gol pada pertandingan final tersebut, mereka sudah 13 kali juara Liga Champion, sedang Liverpool baru 6 kali juara.

Di sisi lain, berdasarkan trackrecord-nya, meski sempat terseok-seok di liga sebelumnya, Real Madrid selalu bisa memenangkan pertandingan di final. Dari sinilah gelar juara sebenarnya memang pantas dinisbatkan kepada Real Madrid. Mereka memang telah memiliki “DNA juara”.

Lalu apa sebenarnya DNA itu? Continue reading “Membangun DNA Juara”

Dakwah, Islam, Peradaban, Politik., Tarbiyah

Awas Hancurnya Gerakan Dakwah


Dalam teori organisasi dikenal dengan istilah siklus hidup organisasi (organization life cycle). Secara garis besar sebuah organisasi itu memiliki 5 (lima) fase yaitu: birth (lahir), growth (tumbuh), maturity (dewasa), decline (menurun) dan death (mati). Akan tetapi seiring revolusi digital banyak organisasi mengalami siklus yang cepat, dilain pihak juga dapat diperlambat, terutama terkait mengantisipasi sebelum memasuki masa decline.

Terkait perspektif organisasi dan gerakan dakwah, jauh-jauh hari Ustadz Fathi Yakah rahimallah, seorang da’i dan ulama di Lebanon, kelahiran Tripoli 9 Februari 1933 dan meninggal 13/6/2009. Beliau merupakan Pemimpin Front Amal Islam di Lebanon. Dalam bukunya Aids Haraki yang terbit tahun 1990, beliau memberikan peringatan terhadap eksistensi organisasi dakwah. Dimana beliau menyoroti bahwa, banyak gerakan dakwah lebih astik dan mementingkan asesoris dari gerakan dakwah, dibanding membangun umat itu sendiri.

Secara garis besar, beliau menjelaskan bagaimana suatu gerakan dakwah bisa terjangkiti penyakit aids dan kemudian mengalami kehancuran? Aids sendiri sebuah metafora dari beliau dimana penyakit aids/HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel. Dan dalam konteks gerakan dakwah, ada beberapa penyakit kronis dan akut yang menjadi penyebab hilangnya imunitas. Selanjutnya dalam analisisnya, Ustadz Fathi Yakan menyebutkan setidaknya ada tujuh faktor sebagai penyebab, yaitu Continue reading “Awas Hancurnya Gerakan Dakwah”

Dakwah, ekonomi, Islam, organisasi, wakaf

Capacity Building Lembaga Pengelola Wakaf


baitulwakaf

Rendahnya Indeks Literasi Wakaf (IWN) tahun 2021, sebagaimana laporan yang dikeluarkan oleh Badan Wakaf Indonesia bulan Maret lalu, secara tidak langsung menunjukkan bahwa kapasitas kelembagaan dari lembaga pengelola wakaf (nadzir), ditengarai bermasalah. Artinya, belum mampu menjadikan wakaf sebagai pemahaman ummat dan selanjutnya, meningkatkan literasi dan diikuti pula dengan kesadaran yang tinggi untuk berwakaf. Hal ini, memang tidak bisa ditimpakan kepada nadzir semata, akan tetapi juga ke regulator (pemerintah dan BWI), juga stake holder lainnya seperti ormas islam, pesantren, ustadz, ulama, kyiai dan seterusnya.

Fenomena ini, sesungguhnya menuntut nadzir sebagai lembaga pengelola wakaf, untuk melakukan intsropeksi. Salah satu wujudnya adalah dengan melakukan peningkatan kapasitas kelembagaannya (capacity building), sehingga dapat melaksanakan dengan baik peran yang melekat pada dirinya. Hal ini juga dipicu dengan adanya dinamika eksternal dan internal dari lembaga itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa capacity building itu, juga sebagai wujud dan response dari perubahan itu sendiri. Sebab, perubahan adalah sebuah keniscayaan.

Konsekwensi logisnya adalah, sebuah organisasi akan bisa dikatakan berkembang dan beradaptasi dengan perubahan hanya jika ada dukungan dari pembangunan kapasitas (capacity building) SDM yang mutlak berjalan dengan baik. Sedangkan secara ringkas, capacity building sendiri didefinisikan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan (skill), sikap (attitude), dan perilaku (behaviour) dari SDM dalam sebuah lembaga Continue reading “Capacity Building Lembaga Pengelola Wakaf”