Islam, Leadership, organisasi

Kader Biologis Yang Ideologis dan Kader Ideoogis Yang Biologis


communityplans.net

Dalam sebuah organisasi dan gerakan apapun itu bentuknya, yang menginginkan untuk sustain, berjalan lama melintasi generasi, pastilah mempersiapkan generasi pelanjut untuk meneruskan visi dan misi yang sudah ditetapkan. Biasanya dua kelompok besar yang dikader dalam melakukan proses regenerasi ini. Pertama adalah mempersiapkan kader biologis. Dimana mereka adalah orang-orang yang memiliki garis keturunan dan lahir dari keluarga yang sudah menjadi bagian dari organisasi tersebut. Sehingga secara otomatis mereka sudah termasuk sebagai kader organisasi itu. Selanjutnya dianggap sudah paham dengan seluruh aturan yang ada di dalam organisasi tersebut, karena sudah berinteraksi sejak lahir dengan orang tuanya yang memang sudah menjadi kader, dan menjadi bagian dari ekosistem yang ada. Sehingga pada gilirannya diharapkan akan meneneruskan estafeta kepemimpinan organisasi dimaksud.

Kedua adalah mempersiapkan kader ideologis,  yaitu orang-orang yang menjadi bagian dari organisasi itu, setalah melakukan interaksi yang cukup panjang. Mereka awalnya outsider, yang kemudian bergabung didalamnya. Sehingga untuk mendapatkan gelar kader organisasi itu, setelah mengikuti pendidikan ataupun proser perkaderan berjenjang serta pembunaan yang ada di Organisasi tersebut. Konsekwensinya, kader ideologis ini faham atas seluruh peoses, aturan yang ada dalam organisasi, dan selanjutnya menjadi bagian dari organisasi tersebut diberbagai struktur dan underbow-nya, untuk ikut andil dalam melanjutkan estafeta kepemimpinan organisiasi dimasa mendatang. Continue reading “Kader Biologis Yang Ideologis dan Kader Ideoogis Yang Biologis”

Islam, Leadership, organisasi

Organisasi Itu Hidup


Organization managementstudyhq.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).

Begitulah cara Rasulullah saw mengibarat bagaimana seharusnya umat itu bersatu, berserikat, berkumpul, berjama’ah, berorganisasi atau bahkan bernegara. Ia laksana satu tubuh. Sehinga tidak bisa dipisahkan satu dengan lain. Karena sesungguhnya, yang membedakan hanya tempat, fungsi dan perannya masing-masing. Sehingga kesemuanya akan sama-sama merasakan suka dan duka, karena memiliki tujuan akhir yang sama.

Jika dikaitkan dengan Organisasi, Morgan G (2006) dalam sebuah bukunya Images of Organization, membuat metafora yang cukup menarik. Dari berbagai metafora yang diberikan, salah satunya menyatakan bahwa Organisasi diibaratkan seperti organisme. Dia bukan sesuatu yang mati. Tetapi, dia hidup sebagaimana organisme hidup. Karena hidup, ia selayaknya seperti makhluk hidup pada umumnya. Yaitu mengalami pertumbuhan dan perkerkembangan. Tidak statis dan jumud. Continue reading “Organisasi Itu Hidup”