Entrepreneurship

Investasi Bodong


moneyKemarin pagi, sambil menunggu adzan sholat Subuh, sekitar jam 4.30, saya menyetel salah satu satasiun TV. Kebetulan saat itu membahas tentang tidak jelasnya investasi di Koperasi Cipaganti, yang sedang heboh itu. Dari beberapa wawancara dengan “investor” yang berinvestasi di situ, Nampak bahwa mereka sangat kesal. Saya sengaja menggunakan “investor” dengan tanda kutip. Karena saya melihat, mereka yang berinvestasi disitu bukan semua orang yang memang layak disebut sebagai investor. Apalagi jika meminjam kwadran-nya Robert T. Kyosaki tentang devinisi investor, maka banyak di antara mereka sesunggunya bukan orang yang kelebihan harta, sehingga kelebihannya itu di investasikan di berbagai bisnis, untuk kemudian mendapatkan passive income. Namun, kebanyakan dari mereka adalah investor yang terpaksa menempatkan dananya disitu, karena adanya iming-iming mendapatkan bunga (profit sharing/bagi hasil) dengan jumlah tetap setiap bulanya. Dari keterangan beberapa “investor” yang ditawari, rata-rata mereka mendapatkan 1,4% s/d 2% per bulan.

Beberapa orang menempatkan uang lebih dari sejumlah 100 juta rupiah. Dan ada diantaranya adalah hasil penjualan tanah, jual mobil/motor, cadangan biaya sekolah/kuliah anaknya, hutang di bank, tabungan dan lain sebagainya. Kemudian kebanyakan mereka bercerita, pada awalnya pembayaran bunganya lancar di bayar setiap bulannya. Sampai kemudian tersendat dan kemudian tidak terbayarkan sama sekali. Biasanya model bisnis seperti ini, hanya bertahan dan dibayar lancar antara 1-2 tahun Continue reading “Investasi Bodong”

Advertisement