Kronik, Peradaban, Tarbiyah

15 Pelajaran Hidup yang Kuat dari buku “Mindset”


Dalam buku Mindset – the new psikology of success – How We can learn to fulfill our potential ini telah terjual lebih dari 2 (dua) juta kopi. Edisi terakhir terbit tahun 2017, telah diterjemahkan ke berbagai Bahasa, termasuk ke Bahasa Indonesia. Buku ini dikarang oleh Paul S. Dweck , PhD. Dia berbagi konsep tentang  bagaimana ide sederhana tentang otak dapat menciptakan kecintaan belajar dan ketahanan yang merupakan dasar dari pencapaian besar di setiap bidang pekerjaan dan kehidupan.

Carol Dweck mempelajari motivasi manusia. Dia menghabiskan hari-harinya menyelami mengapa orang berhasil (atau tidak) dan apa yang ada dalam kendali kita untuk mendorong kesuksesan. Teorinya tentang dua pola pikir dan perbedaan yang mereka buat dalam hasil sangat kuat.

Seperti yang dia gambarkan: “Pekerjaan saya menjembatani psikologi perkembangan, psikologi sosial, dan psikologi kepribadian, dan memeriksa konsepsi diri (atau pola pikir) yang digunakan orang untuk menyusun diri dan membimbing perilaku mereka. Penelitian saya melihat asal-usul pola pikir ini, peran mereka dalam motivasi dan pengaturan diri, dan dampaknya terhadap pencapaian dan proses interpersonal.”

Berikut ini, saya berusaha mememetik pelajaran sekaligus menyampaikan lima belas pointers utama yang didapat dari buku Mindset ini. Dan dapat dikatakan merupakan kristalisasi pelajaran hidup yang kuat dan akan mempengaruhi kehidupan manusia saat ini.

  1. Orang-orang dalam pola pikir pertumbuhan tidak hanya mencari tantangan, mereka berkembang di atasnya. Maka, semakin besar tantangannya, semakin mereka melakukan peregangan
  2. Kapan orang dengan pola pikir tetap berkembang? Ketika segala sesuatunya aman dalam genggaman mereka. Jika segala sesuatunya menjadi terlalu menantang – ketika mereka tidak merasa pintar atau berbakat – mereka kehilangan minat.
  3. Apakah saya menang? Apakah saya kalah? Itu adalah pertanyaan yang salah. Pertanyaan yang benar adalah: Apakah saya melakukan upaya terbaik saya?”  Jika demikian, Anda mungkin kalah tetapi Anda tidak akan pernah kalah.
  4. Kami suka menganggap bahwa menjadi juara dan idola kami sebagai pahlawan super yang terlahir berbeda dari kami. Kami tidak suka menganggap mereka sebagai orang yang relatif biasa yang membuat diri mereka luar biasa.
  5. Tidak peduli apa kemampuan Anda, upaya itulah yang memicu kemampuan itu dan mengubahnya menjadi pencapaian.
  6. Mengapa membuang waktu untuk membuktikan berulang kali betapa hebatnya Anda, ketika Anda bisa menjadi lebih baik? Mengapa menyembunyikan kekurangan alih-alih mengatasinya?  Mengapa mencari teman yang hanya akan menopang harga diri Anda daripada orang-orang yang akan menantang Anda untuk tumbuh?
  7. Ketika Anda menghadapi tantangan, bayangkan otak Anda membentuk koneksi baru saat Anda menghadapi tantangan dan belajar. Waktu akan terus berjalan.
  8. Para siswa dengan pola pikir pertumbuhan sepenuhnya bertanggung jawab atas pembelajaran dan motivasi mereka. Mereka belajar untuk belajar, bukan hanya untuk menguasai ujian.
  9. Hanya karena beberapa orang dapat melakukan sesuatu dengan sedikit atau tanpa pelatihan, itu tidak berarti bahwa orang lain tidak dapat melakukannya (dan terkadang melakukannya dengan lebih baik) dengan pelatihan.
  1. Apakah Anda memberi label pada anak-anak Anda? Yang ini adalah seniman dan yang itu adalah ilmuwan. Lain kali, ingatlah bahwa Anda tidak membantu mereka – meskipun Anda mungkin memuji mereka.
  2. Mereka yang memiliki pola pikir pertumbuhan menemukan kemunduran yang memotivasi. Mereka informatif. Mereka adalah panggilan bangun.
  3. Jika orang tua ingin memberi anak-anak mereka hadiah, hal terbaik yang dapat mereka lakukan adalah mengajar anak-anak mereka untuk mencintai tantangan, tertarik dengan kesalahan, menikmati usaha, mencari strategi baru, dan terus belajar.
  4. Pendidik harus menganggap serius tanggung jawab mereka untuk menciptakan lingkungan – di mana anak-anak merasa aman dari penilaian, dan percaya pada potensi mereka untuk tumbuh. Pendidik berada dalam bisnis membantu anak-anak berkembang, bukan menemukan alasan mengapa mereka tidak bisa.
  5. Alih-alih ditawan oleh fantasi yang mengintimidasi tentang Penulis / Atlet / Jenius Hebat, pola pikir pertumbuhan memberi Anda keberanian untuk merangkul tujuan dan impian Anda sendiri. Dan yang lebih penting, ini memberi Anda cara untuk bekerja untuk membuatnya nyata.
  6. Jadi, jangan keberatan kehilangan selama Anda melihat peningkatan atau Anda merasa telah melakukan sebaik mungkin.

Setiap orang pasti memiliki insight dari bacaan yang mereka baca. Saya tidak bisa memaksakan untuk memiliki cara pandang yang sama terhadap buku ini. Mungkin ada yang memiliki lima, tujuh, sepuluh, dua puluh dan seterusnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada yang tidak memiliki pengaruh sama sekali. Hal ini wajar, sebab setiap orang pasti memiliki sudut pandang terhadap bacaannya.

Buku Bu Dweck ini, dapat dipakai sebagai referensi untuk mengubah mindset (pola pikir) menuju kehiduan yang “tertata” di dunia saja. Namun, dalam perspektif Islam, ada panduan menuju kehidupan yang lebih baik lagi, baik di dunia dan di akhirat kelak, dengan menjadikan al-Qur’an sebagai way of life. Sebagaimana firman Allah ta’ala berikut :

إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar [QS. Al Isra: 9].

Pertanyaannya adalah, sudahkan membaca al-Qur’an hari ini? Wallahu a’lam.

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.