ekonomi, entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship

Peluang dan Tantangan Krisis


  1. Menurut Dcode EFC Analytics, dalam jangka pendek selama terjadi wabah COVID-19 ada beberapa kejadian dibidang ekonomi & Bisnis yang patut dicermati. Sehingga, dalam kompetisi ini, sebagaimana biasa ajan ada yg akan jadi pemenang dan tentu ada yang bakal kalah, alias tumbang.


Beberapa prediksi itu, sekarang sudah, sedang dan nampaknya bakal terjadi. Hal ini tentu saja menjadi early warning bagi para pelaku usaha. Prediksi ini, menjadikan pelaku usaha, harus selalu meng-update informasi, melakukan mitigasi, dan merumuskan langkah-langkah strategis yang perlu diambil.

Secara karakteristik memang beda antara krisis tahun 1998 dan tahun 2020 ini. Tahun 1998 lebih bersifat regional, sementara tahun 2020 ini terjadi secara global. Dan ditambah dengan adanya pandemi, yang menyebabkan banyak aktivitas yang terkendala. Sehingga recovery-nya bisa berkepanjangan. Ini yang banyak pemgamat memprediksi, betapa beratnya krisis tahun ini, yang bisa jadi hingga beberapa tahun ke depan dampaknya masih akan dirasakan.

Dari prediksi tersebut, beberapa bisnis yang akan kalah, rugi, bangkrut dan bakal tumbang adalah : Pariwisata (termasuk travel), Penerbangan dan Pelayaran, Otomotif, Konstruksi dan real estate, Manufaktur/Pabrik (yg bukan memproduksi kebutuhan dasar), Industri Keuangan (Bank, Asuransi, Leasing dll), Pendidikan. Sementara Oil & Gas termasuk didalamnya pertambangan masih fifty-fifty, antara yang tumbang dan yang bakal eksis.

Sementara beberapa bisnis yang diprediksi akan bisa tetap eksis dan memenangkan situasi ini diantaranya adalah : Pertanian (termasuk peternakan & perikanan), e-Commerce (termasuk marketplace),  Teknologi Informasi & Komunikasi (ICT), bahan dan alat kesehatan,  pribadi, Industri pengolahan makanan & Ritail, Industry Layanan Kesehatan dan juga alat-alat kesehatan (rumah sakit, obat-obatan/Farmasi, alkes).

Tetapi, berdasar pengalaman krisis 1998, UMKM meskipun juga akan menghadapi konstraksi yang berat, akan tetapi lebih lentur, dan lebih cepat recovery. Sedangkan perusahaan besar, konglomerasi akan lebih lama berdarah-darah.


Demikian juga halnya dengan bisnis berbasis Syariah, dia akan tetap eksis. Artinya tumbangnya Industri Keuangan, masih ada pengecualian, yaitu industri keuangan Syariah.


Dengan melihat data di atas, sebesar apapun sekala Usaha/bisnis Kita, dan apapun jenis usaha/bisnis Kita, maka perlu mempersiapkan dengan baik. Sehingga bagi yang diprediksi akan tumbang sudah punya mitigasi dan exit strategy dari krisis. Demikian juga yang usaha/bisnisnya diprediksi bakal menang, tetap harus cermat dan penuh perhitungan.


Bagi yang akan memulai usaha baru (bikin start-up), prediksi tersebut bisa dijadikan referensi tentang jenis bisnis apa yang akan di create.
Sedangkan bagi kita yang menjadi konsumen, bisa siap-siap untuk mengatur cashflow kita, untuk menghadapi segala sesuatu itu.


Semoga kita bisa menghadapi kesulitan ini dengan mudah, dan bisa merencanakan masa depan dengan baik, sambil berdo’a
رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً

 وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Artinya:
Wahai Tuhan kamu berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.” (Al Kahfi : 10)

Wallahua’lam

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.