Pagi tadi saya diundang untuk menjadi salah satu narasumber dalam seminar yang bertajuk Membangun Kemandirian Ekonomi Harakah Dakwah. Yang diselenggarakan oleh DPW Hidayatullah. Saya dipanelkan dengan Ust. Yunan Harahap, owner PIA Saronde Gorontalo, sekaligus sebagai Ketua Department Ekonomi DPW PKS Gorontalo.
Saya baru sempat menulis, setelah sampai di Airport Soekarno-Hatta, jam 00.30 dini hari. Berangkat dari rumah jam 22.30. Boarding, untuk naik pesawat jam 02.10 hingga turun jam 06.10 di Bandara Djalaludin Gorontalo. Tentu diselingi tidur di kursi. Beberapa pokok pikiran tersebut, saya tuangkan dibawah ini. Sebenarnya ini juga hasil dari meringkas beberapa tulisan di blog ini.
Saat ini, umat Islam tertinggal jauh secara ekonomi, di kancah global. Sedikit negara-negara muslim anggota OKI yang tergolong pada negara maju. Dari beberapa indikator, salah satu ukuran negara maju adalah jika pendapatan rata-rata penduduk (perkapita) sebesar 10, 750 USD/tahun. Negara-negara Muslim yang masuk kelompok ini adalah Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Saudi Arabia, Qatar, Brunei Darussalam Turkey dan menyusul Malaysia. Sementara Indonesia pendapatan perkapitanya, baru berada pada kisaran 4.500 USD/tahun. Sedangkan negara-negara muslim di Benua Afrika, masih jauh tertinggal. Sementara hanya 2 negara muslim yang masuk G-20 (dua puluh negara dengan PDB terbesar) yaitu Indonesia dan Turkey. Continue reading “Membangun Kemandirian Ekonomi Harakah Dakwah”