Ini jalan hidup dan cerita anak ke-3. Baru memasuki semester 2, di pesantren ini. Dia melanjutkan jenjang SMA, setelah tamat jenjang SMP, di Jonggol Bogor. Dia masuk dengan predikat muhafidz. Sudah setor hafalan 30 juz, saat masih kelas 2 SMP. Sebenarnya ini saatnya dia untuk me-mutqinkan hafalannya. Itulah alasan mengapa dia diterima di Pesantren ini. Yang sesuai kebijakannya, tidak menerima santri SMA , selain lulusan SMP-nya sendiri. Karena berlaku pendidikan selama 6 tahun (SMP lanjut ke SMA)
Kami, sebagai orang tuanya tidak mengira, dia bisa hafal secepat itu. Secara prestasi akademik, sebenarnya tidak menonjol. Rata-rata saja. Bahkan jauh dari kakak dan adiknya. Tetapi dia memiliki sifat penyayang. Ringan tangan. Suka membantu, senang menolong. Intinya care terhadap sesama. Ini, kelebihannya. Dan bisa jadi wasilah dipermudah dalam menghafal. 16 bulan, untuk menghafalkan 30 juz.
Di banyak kesempatan, tempat dan waktu, dia sering jadi penghidup suasana. Tidak hanya dirumah. Ternyata dikelas, di asrama, begitu juga. Anaknya easy going. Continue reading “Penjaga Kuda”