Beberapa tahun yang lalu saya pernah bertekad untuk nge-blog setiap hari. Menulis apa saja yang ingin ditulis. Dari yang remeh – temeh hingga serius, sehingga menjadi artikel yang di muat di media online. Tetapi, seolah membenarkan apa yang saya tulis sebelumnya, jika pada akhirnya, akan lahir banyak alasan untuk tidak bisa konsisten nge-blog lagi. Dus artinya, keinginan menulis selama 365 hari tidak jadi kesampaian. Alih-alih setiap hari, bahkan untuk rutin update pekanan atau bulanan saja tidak kesampaian.
Memang era blog mungkin sudah lewat. Telah hadir micro blogging dan media sosial yang menawarkan fitur dan fasilitas lebih menarik. Interaktif. Tidak satu arah. Dan seterusnya. Para bloggers pun, kemudian migrasi ke medsos ini. Sehingga banyak blog yang menjadi sepi dan merana. Inilah salah satu wujud bahwa teknologi itu tidak abadi. Ketergantungan satu teknologi, tidak bertahan lama, dia pasti diganti dengan teknologi yang lebih baru. Demikian terus dan membentuk siklus. Tidak ada yang bisa bertahan dengan teknologi. Tidak berubah, tidak melakukan inovasi artinya menggali lubang kuburnya sendiri. Demikian juga Medsos yang sekarang jadi leaders. Tidak lama lagi pasti muncul teknologi baru lagi, dan yang sekarang ditinggalkan. Begitulah hukum alam terjadi.
Meski belum muncul teknologi baru, namun kehadiran Medsos Mainstream seperti Facebook, Twitter, Instagram, WA, Telegram, Line dlsb, meski memberi banyak kemudahan, juga melahirkan kejenuhan. Tatkala, kontennya diisi hal-hal negatif. Bahkan menjadi area caci-maki, sumpah-serapah dan ungkapan kotor, jorok dan menjijikan lainnya. Meski saya faham, bahwa dengan interaktifnya Medsos itu, sesungguhnya menjadi ajang perang ide dan gagasan. Artinya, kemampuan berargumentasi dan membawa konten positif, yang nantinya akan mewarnai dunia Medsos. Bukan malah ajang twitwar, saling bully, saling hina, saling menjatuhkan, saling mengkafirkan dlsb. Bahkan tidak sedikit yang berujung ke ranah hukum, dan dipenjara. Disini ternyata Medsos lagi-lagi mengkomfirmasi bahwa hal-hal negatif ternyata lebih mudah disebarkan dari pada hal positif.
Kembali ke soal blog. Kendati para master bloggers sudah sekian tahun meninggalkan medan juangnya, justru saya, dengan segenap kesadaran, meski juga diliputi kejenuhan bermain Medsos, ingin kembali nge-blog lagi. Tanpa harus juga meninggalkan Medsos 100%. Saya masih melihat ada manfaat bermedsos ria. Asal tidak berlebihan, dan memanfaatkan untuk kepentingan yang baik pula. Saya akan mencoba, untuk komitmen dalam nge-blog lagi. Saya bertekad untuk menulis dari hal-hal yang ringan-ringan saja, sampai yang serius, bila perlu. Meski saya juga yakin pengguna internet jaman now, sudah malas membaca blog. Saya tak peduli 🙂 Justru pertanyaan saya, bisakah setiap hari, saya bisa meng-update gagasan? . Hanya waktu yang akan menjawabnya. Wallahu a’lam.