entrepreneur, technopreneur, Entrepreneurship, IT

15 tahun Totalindo


Hari ini, ya 29 Juni adalah hari jadinya PT Totalindo Rekayasa Telematika yg ke 15. Jadi pada tanggal yang sama, tahun 2001, perusahaan ini resmi didirikan dengan akte no 5, oleh Notaris Yatin Rufiatina,SH. Tidak ada hiruk pikuk pesta, tidak ada tumpeng yang dipotong, semua berjalan apa adanya. Sebagai flash back, sejak awal, inginnya  perusahaan ini didesain untuk bergerak di bidang ICT,  dengan seluruh turunannya. Namun sebagaimana cerita sebelumnya, bersebab alasan cash flow, sebagai entrepreneur unyu-unyu saat itu, kamipun terjebak dalam bisnis  Palugada (apa lu mau gua ada). Sebuah kondisi yang terpaksa harus kami pilih, agar tetap bisa bernafas dan survive. Dan pola seperti ini, berjalan hampir 5 tahun, sampai kemudian, ketemu fokus, sebagaimana, visi yang kami canangkan sejak awal, sebelum perusahaan berdiri.

Dan hari-hari berikutnya setelah itu, tentu menjadi sebuah perjalanan yang sarat dengan perjuangan air mata (tanpa darah tentunya). Banyak onak-duri dan kesempatan yg datang-pergi berseliweran, menawarkan satu paket keuntungan dan “bahaya” sekaligus dalam satu kemasan.
Dan kondisi begini memaksa mengaduk-aduk perasaan, menguras energi, memompa adrenalin, dan sederet kisah pilu, yang berkelindan dengan pembelajaran luar biasa, dan sesekali (eh seringkali juga kok) dibalut rasa suka-cita tiada tara. Memang ini sebuah long journey, bisa jadi hal ini juga dirasakan oleh seorang entrepreneur lainnya, dan sebagai entrepreneur, bagi saya justru keadaan seperti itu mengasyikkan sekaligus menyesakkan.

Prestasi dan kegagalan tentu menjadi hal biasa. Karena 2 hal itu, menjadi sebuah keniscayaan, sebagai dua sisi mata uang. Dan bukan entrepreneur namanya kalo tidak di uji dalam berbagai situasi, termasuk dalam keadaan sempit, bahkan terpuruk sekalipun. Oleh karenanya, bukan entrepreneur pula namanya yang mengeluh dan meratapi nasibnya tanpa ada efforts untuk berlepas dari ujian-ujian itu. Sekali lagi, ini bukan soal berapa kali kita jatuh, tapi bagaimana kita bangkit dari keterpurukan itu. Tentu tidak hanya mengandalkan ilmu, logika dan pengalaman saja, namun ratapan dan do’a dikeheningan sepertiga malam terakhir,  kepada Allah SWT sebagai sang maha pemberi solusi, adalah cara cerdas dan kunci utama untuk exit strategy seorang entrepreneur dari problematika yang menghimpitnya.

Long Journey

Selama limabelas tahun perjalanan, tentu bukan masa yang lama, namun bukan juga masa yang pendek. Tergantung darimana kita melihatnya. Namun, yang jelas banyak pelajaran yang di dapat selama rentang waktu itu. Sebuah sekolah bisnis dan kehidupan, yang sulit diperoleh (baca : mustahil) di sekolah/kampus formal manapun juga. Ini semacam Mini MBA, yang kesehariannya selalu dihadapkan pada case study, dengan cara penyelesaiannya, tidak dalam bentuk paper atau tulisan yang di publish di jurnal-jurnal ilmiah, yang dampaknya paling hanya pada nilai atau diterima/ditolaknya paper kita, atau mungkin jadi akumulasi angka kum. Namun, solusinya berdampak langsung terhadap untung/rugi bahkan hidup/matinya perusahaan.

Selama masa itu, kami punya pengalaman mengerjakan pekerjaan dari skala kecil, institusi yang tidak terkenal, sampai pada perusahaan multinational, termasuk lembaga pemerintah baik dari level daerah sampai tingkat pusat. Juga kami sempat mengerjakan proyek di luar negeri.

Demikian juga berkenaan dengan besarnya dan volume serta kompleksitas dan resiko pekerjaannya. Dari yg sederhana, bernilai kecil, dan nyaris tanpa resiko sampai kepada pekerjaan/project yang besar dan rumit/kompleksitas tinggi serta resiko yang besar dan niliai yang cukup besar.
Terkait dengan waktu dan resources yang terlibat, kami berpengalaman menangani pekerjaan/proyek dari yang dikerjakan 1 orang, dengan cara di-remote dan selesai dalam hitungan hari, sampai kepada pekerjaan/project yang melibatkan puluhan bahkan ratusan orang, on site dan multiyears project.
Demikian juga dengan partner dan kolaborasi, kami berpartner dengan institusi/perusahaan lokal sampai multinational corporation. Dari yang untuk common business (Microsoft, Oracle, RedHat, HP, IBM, cisco, Fujitsu,dll), sampai dengan yang special business (solutions), sebut saja kerjasama kami dengan : Iblsoft (Slovakia), Vaisala (Finlandia), Resources Energy Solution (Canada), Altibase (Korea), EnterpriseDB (USA), OpenERP (Belgia), Alfresco (USA) dll.
Sedangkan bidang (industri) yang kami tangani meliputi : government and public service, telecommunications, manufacturing, financial services, oil and gas dll. Begitu pula SDM yang bergabung, juga sebarannya merata, dari PTS terbaik sampai PTN terbaik, ada saja alumninya yang sempat mengikuti tumbuh dan berkembang bersama kami.
Sebuah, Perjalanan panjang yang memberikan pelajaran dan pengalaman berharga luar biasa.

Freezed Company

Ternyata perjalanan panjang tersebut, dengan spektrum yang demikian luas, tidak serta-merta sebagai jaminan sustainabilitas sebuah perusahaan. Ada saja hambatan dan rintangan yang muncul. Dan ada semacam anomali, justru disaat perusahaan sedang tumbuh membesar, disitu muncul problem. Dan biasanya didominasi faktor internal, kalau toh tidak bisa disebut sebagai mismanagement. Tanpa bermaksud menafikan beberapa kejadian yang mewarnau perjalanan,
Saya mencatat ada 2 momentum yang terjadi. Pertama tahun 2006-2008, saat perusahaan sedang tumbuh dengan project yang sabar bagus, justru terjadi disharmony antar share holder. Akibatnya perusahaan pecah, dan terjadi aksi jual saham dan berpindah kepemilikan. Waktu berlangsungnya sampai recovery, kurang lebih perlu waktu 3(th) tahun. Karena selain berpindahnya kepemilikan saham, juga berpindahnya management. Namun setelah itu perusahaan ekspansif dan tumbuh dengan baik.
Kedua, periode 2014-sekarang (2016). Kasusnya hampir sama. Dapat project multiyears sejak 2011-2014, kemudian terjadi problem, pecah kongsi, saham berpindah, manajemen ganti. Solusi dimulai dari downsizing perusahaan, namun nampaknya ini bukan pilihan solusi terbaik. Perusahaan tetap mengalami bleeding. Akhirnya operasi dihentikan, hanya menangani yang captive dan terikat kontrak jangka panjang saja.
Dan kondisi terakhir terpaksa perusahaan dibekukan. Jadi sekarang statusnya jadi Freezed Company atau lebih tepatnya limited operation. Dengan dibekukan, bukan dimatikan, dan dengan operasional terbatas, maka masih terbuka kemungkinan untuk bangkit lagi, jika situasi membaik kedepannya, Insya Allah akan bisa berkompetisi lagi. Selain memang, secara pribadi ada mainan lain yang lebih menantang dan harus saya kerjakan, sebab butuh konsentrasi yang luar biasa.

Titik Balik dan Berkah Ramadhan
Setiap organisasi termasuk perusahaan, mempunyai jalan dan caranya sendiri untuk mature (dewasa). Siklusnyapun, tidak bisa sama persis, antar satu dan lainnya. Pun demikian, cara mengatasi problemnya, tidak bisa generic. Masing-masing memiliki ke-khasan. Tidak ada antalgin yang mampu meredakan “pusing”  setiap perusahaan.
Meskipun belum mampu memprediksi, kapan kebekuan itu akan mencair, saya berkeyakinan bahwa itu akan terjadi. Hanya masalah waktu saja. Dan seperti yang sudah- sudah, disaat dan setelah ramadhan, ada jalan keluar yang tidak terbuka sebelumnya. Ramadhan, sebagai bulan istimewa, selalu membersamai mengerjakan di dalamnya. Dan Insya Allah itu juga akan terjadi Ramadhan kali ini.
Semoga titik balik itu disegerakan. Aamiin.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.