Islam

#11… Umrah, Sebuah Perjalanan Ruhiyah


Alhamdulillah, tanggal 20 – 28 Mei 2012 kemarin, saya mendapat kesempatan untuk mendatangi tanah haram, bersama istri dan rombongan untuk menjalankan ibadah Umrah. Sebuah perjalanan dan pengalaman ruhani yang cukup memberikan nutrisi bagi ruhiyah.Nutrisi yang sesungguhnya juga dibutuhkan oleh tubuh,  agar sebanding dengan santapan jasmani yang selama ini telah rutin dikonsumsi, secara cukup. Bahkan telah  memenuhi empat sehat lima sempurna. Meskipun hanya mengenakan dua lembar kain tanpa jahitan, yang dinamakan ihram itu.

Ibadah Umroh, sebagaimana di awal tulisan ini di atas, merupakan santapan ruhani, akan tetapi dalam prosesi ibadahnya, sesungguhnya, banyak hal-hal yang menarik, yang sejatinya tidak berkaitan langsung dengan pemenuhan konsumsi ruhiyah, sebagai akibat langsung dari proses/ritual ibadah. Akan tetapi percikan ruhani itu, di dapat dari proses membaca alam, melihat tanda-tanda, dan lain sebagainya, selama di Jazirah Arab. Dan ini menjadi ibrah/pelajaran yang berharga. Bisa saja kita menemui hal-hal yang dalam keseharian sesuatu yang dipandang secara sederhana dan biasa saja, akan tetapi ketika kita berada dalam puncak ruhani yang full charge, memberikan makna yang berbeda. Pendek kata, setiap kejadian menjadi memiliki nilai tersendiri, dan ini merupakan kenikmatan ruhani tiada tara.

Seringkali, ketika saya berada di suatu tempat, baik selama di Mekkah, Madinah maupun tempat-tempat lain, tanpa saya sadari, imajinasi langsung melayang kemasa lampau, dimana tempat-tempat itu menunjukkan adanya peristiwa ataupun kejadian. Seolah-olah saya bisa menghadirkan sebuah gambaran dari peristiwa itu, meskipun senyatanya telah tertoreh di dalam al-Qur’an, Hadits, Siroh Nabawiyah maupun tarikh dan cerita sejarah lainnya.  Dan ajaibnya, saya semakin mencintai para pendahulu, mereka adalah pribadi-pribadi yang dengan gagah berani, mempertaruhkan harta dan nyawanya, demi tegakkan dienullah  dimuka bumi, hingga saat ini. Sesuatu yang luar biasa. Sekali lagi, saya menikmati suasana batin seperti ini.

Tulisan ini, berupaya untuk memaparkan, rangkaian perjalanan, sejak mulai pendaftaran, berangkat, selama di tanah haram dan sampai kembali pulang ke rumah. Dengan cara saya, akan berusaha untuk memotret dalam sebuah tulisan bersambung. Ide ini, saya dapat dari, catatan yang saya buat di memopad BlackBerry saya. Di situ paling tidak terdapat 55 catatan yang di beri nomor 1 sampai 55 (masih berupa judul) yang akan di elaborasi menjadi tulisan. Mungkin bisa lebih banyak, atau bisa jadi lebih singkat. Catatan-catatan itu, biasanya saya tulis malam hari menjelang tidur, atau dalam perjalanan. Tidak semuanya memang berkaitan langsung dengan ritual umroh, tetapi  juga beberapa pernak-pernik, yang menurut  saya menggelitik dan sayang untuk tidak di tulis.

Kendatipun deikian, namanya juga blog, jadi sesuka saya, bagaimana nanti  menuangkannya dalam bentuk tulisan. Meskipun demikian, saya berusaha menulis secara berurutan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan, tulisannya akan melompat-lompat. Insya Allah mulai besok, akan di bikin tulisan bersambung…

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.